dikdasmen.web.id– Introversi adalah kepribadian dimana seseorang lebih suka menyendiri atau bersama satu atau dua orang teman terdekat daripada berada di keramaian. Introvert identik dengan ketenangan dan rasa malu. Padahal, introvert hanya membutuhkan waktu menyendiri di keramaian atau situasi sosial untuk memulihkan energinya. Lawan dari introvert adalah ekstrovert. Introversi dan ekstroversi adalah istilah dari seorang psikolog bernama Carl Gustav Jung. Carl Gustav Jung percaya bahwa beberapa orang mendapatkan energi mereka dari luar, yaitu ekstrovert, sementara beberapa orang mendapatkan energi mereka dari dalam diri mereka sendiri atau disebut introvert.
Apakah introvert berbahaya? Bagaimana cara menghilangkan kepribadian introvert? Jawabannya adalah bahwa introvert tidak berbahaya. Seseorang tidak harus bekerja terlalu keras untuk menjadi seorang ekstrovert. Karena jika introvert dipandang sebagai kelemahan dan ekstrovert sebagai kekuatan, itu salah. Masing-masing kepribadian ini memiliki kekuatannya sendiri.
Kelebihan Guru Introvert
Bisakah introvert menjadi guru? Tentu saja saya bisa! Mengajar juga salah satu jurusan kuliah untuk orang pendiam dan pemalu lho. Guru introvert juga bisa menjadi guru yang sangat baik yang dicintai oleh siswanya. Hal ini dikarenakan guru introvert memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
Selalu tenang dan sabar
Introvert jarang impulsif. Mereka cenderung berhati-hati karena terbiasa berpikir sebelum bertindak. Hal ini membuat guru introvert lebih bijak dalam segala hal termasuk perilaku semua siswa di kelas.
Jadilah pendengar yang baik
Salah satu keuntungan menjadi seorang introvert adalah menjadi pendengar yang baik. Seringkali, siswa bersemangat untuk mengungkapkan pendapat mereka di dalam kelas. Guru introvert mendengarkan dengan tulus dan membuat siswa nyaman dalam mengkomunikasikan segala sesuatu kepada guru.
Sensitif dan pengertian
Ruang kelas menjadi semarak ketika semua siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan mengangkat tangan dan mengekspresikan ide-ide mereka. Tidak mengherankan jika siswa yang sering mengangkat tangan dianggap sebagai anak yang cerdas. Dan di kelas, beberapa siswa jenius dan tidak mau menunjukkan diri di depan teman-temannya. Seorang guru introvert yang mudah memahami situasi dan kondisi sekitarnya, menjadikannya pribadi yang sensitif dan empati. Mereka tidak akan menganggap enteng siswa yang pendiam, sebaliknya mereka pasti akan mencari cara untuk membuat siswa yang pendiam, pemalu menjadi lebih percaya diri, dengan menggunakan berbagai strategi atau metode pengajaran yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan siswa.
Tips agar Guru Tidak “Introvert” di Sekolah
Bukan dosa besar menjadi guru introvert. Faktanya, semua kebisingan dan keramaian yang sering terjadi di dalam kelas dapat dengan cepat menguras tenaga introvert. Guru introvert membutuhkan beberapa teknik untuk mengatasi “kelelahan” dan stres mereka di kelas, seperti:
Jadilah diri sendiri
Setelah introvert, tidak ada rasa malu atau kelemahan yang harus dihilangkan. Guru introvert tidak harus meniru apa yang dilakukan guru ekstrovert. Terkadang mencoba bercanda dengan siswa atau rekan kerja. Namun, ini tidak diperlukan, dan akhirnya tampaknya dipaksakan. Mencoba menjadi seorang ekstrovert justru bisa membuat guru introvert lebih cepat lelah, bahkan stres.
Temukan waktu untuk “recovery”
Guru introvert membutuhkan waktu untuk mengisi ulang. Guru cerdas introvert tidak perlu memaksakan diri untuk selalu berinteraksi dengan siapapun. Ketika Anda memiliki waktu luang, guru yang cerdas dapat menggunakan waktu itu untuk mengisi ulang. bagaimana? Temukan tempat yang tenang, seperti perpustakaan, musala, atau ruangan yang tenang, dan temukan kedamaian. Begitu pula sepulang sekolah, kadang sesampainya di rumah, orang tua menelepon untuk menanyakan ini atau itu. Sejak awal, buat kesepakatan tentang cara berkomunikasi di luar kampus. Misalnya dengan membatasi waktu atau komunikasi.
Temukan teman untuk mengobrol
Menjadi introvert tidak berarti Anda tidak ingin berbicara dengan orang sama sekali. Berbeda dengan ekstrovert, introvert lebih suka berinteraksi dengan satu orang atau beberapa orang. Untuk itu, kita tetap membutuhkan teman dekat yang bisa saling mendukung dan mengisi kembali energi yang dikeluarkan dalam hiruk pikuk sekolah. Ini meminimalkan stres bagi guru introvert.
Lakukan Tanggung Jawab yang Dapat Ditangani
Sebagai seorang guru di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, Guru Cerdas memiliki tanggung jawab lain selain mengajar siswa di kelas. Sebagai guru dan pegawai lembaga, ada tugas dan fungsi lain yang harus dijalankan, seperti menghadiri kelas sekolah. Selain mengajar topik di kelas, guru yang cerdas seringkali memiliki tanggung jawab lain. Oleh karena itu, guru yang cerdas harus fleksibel dalam berbagai tanggung jawab, seperti menjadi panitia aktif. Jangan panik jika Anda tiba-tiba diminta melakukan sesuatu yang menurut Guru Pintar sulit dilakukan, seperti menjadi MC untuk acara Agustus. Jelaskan dengan cermat mengapa Guru Cerdas tidak dapat melakukan ini, dan berikan bagian terbaik untuk berpartisipasi. Tapi itu bukan alasan untuk menghindari tanggung jawab, ya.
Bertindak sebagai fasilitator
Sudah bukan zamannya lagi guru menyampaikan materi hanya dengan cara berceramah di dalam kelas. Saat ini, guru yang cerdas harus mampu memainkan berbagai peran, salah satunya sebagai fasilitator. Guru yang cerdas dapat mengembangkan strategi yang memungkinkan siswa untuk belajar tanpa harus terus-menerus “diberi makan” oleh guru. Guru yang cerdas dapat membuat kelompok kecil yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar satu sama lain. Jadi apa yang dilakukan guru yang cerdas? Perhatikan proses diskusi, bantu kelompok yang membutuhkan, dan jangan lupa untuk memberikan umpan balik yang sesuai. Ini akan mengurangi kemungkinan kelelahan yang berlebihan karena Anda harus terus-menerus berbicara di depan siswa. Belajar tentu lebih menyenangkan bagi siswa karena tidak hanya disuruh menyelesaikan masalah setiap saat.
Untuk guru introvert, ini adalah beberapa tips untuk tetap bahagia saat melakukan tugas guru Anda. Tidak perlu takut dan malu, karena dengan pengalaman dan waktu terbang yang dilalui oleh guru-guru pintar, rasa malu, malu, dan gugup berbicara di kelas teratasi.