Mul.EduTech – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan lulusan pendidikan vokasi sebagai prioritas utama dalam persiapan menuju Indonesia Emas 2045.
Pada Annual Conference on Vocational Education Cooperation and Development, Kiki Yuliati, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, menyoroti kesuksesan sistem pendidikan vokasi Tiongkok dalam menyelaraskan kebutuhan industri dengan keterampilan lulusan.
Mempererat Kerja Sama Indonesia-Tiongkok
Kerja sama antara perguruan tinggi vokasi Indonesia dan Tiongkok, serta industri, menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing dan mutu lulusan.
Konferensi merupakan tindak lanjut dari pembentukan Aliansi Pendidikan dan Industri TVET Indonesia-China (CITIEA) pada tahun 2023, yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasi antara kedua negara.
Fokus pembangunan pemerintah sesuai dengan RPJMN 2020-2024 adalah pembangunan sumber daya manusia unggul, dengan pendidikan vokasi tetap menjadi prioritas.
Diplomasi Pendidikan Berkelanjutan
Upaya diplomasi antara Indonesia dan Tiongkok di sektor pendidikan terus dilakukan untuk memperkuat kerja sama dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan tangguh.
Kolaborasi antara pendidikan vokasi dan industri di Indonesia dan Tiongkok menjadi kunci untuk mencapai kesejahteraan bersama, sebagaimana diungkapkan oleh Ketua CEAIE, Liu Limin.
Penandatanganan nota kesepahaman antara berbagai lembaga pendidikan dan industri di Indonesia dan Tiongkok menjadi langkah konkret dalam memperkuat kerja sama.
Agenda Konferensi
Dalam dua hari konferensi, peserta membahas berbagai aspek kerja sama pendidikan vokasi, termasuk pengembangan skema joint dan double degree, penelitian bersama, serta program pertukaran akademik. Tak hanya itu, peningkatan kemampuan dosen dan inovasi dalam proses pendidikan juga menjadi fokus utama.
Tag : Mul.FokusFakta – Mul.TechWave