Informasi pendidikan – Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) adalah sebuah program beasiswa yang diselenggarakan untuk mendukung mobilitas internasional mahasiswa Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk mengikuti pembelajaran di luar negeri, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan akademik dan non-akademik mereka serta memperluas wawasan budaya dan pengetahuan mereka. IISMA merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia dalam mendukung pertukaran pelajar dan kerja sama pendidikan internasional, serta memperkuat hubungan antarlembaga pendidikan di berbagai negara. Melalui program ini, para mahasiswa yang terpilih memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan di universitas-universitas ternama di dunia, sehingga dapat menjadi agen perubahan dan memperkaya pengalaman pendidikan mereka.
Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) berencana untuk meningkatkan jumlah penerima beasiswa yang akan mengikuti pembelajaran di Leiden University, Belanda. Saat ini, dari 31 pendaftar IISMA 2024, sebanyak 10 awardee telah dipilih untuk menjalani proses pembelajaran di perguruan tinggi tertua di Belanda tersebut. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana hanya empat awardee yang dikirimkan.
“Kami berencana untuk menambah kuota program IISMA agar dapat mengirimkan antara 2.000 hingga 3.500 siswa dalam waktu dekat,” ungkap Kepala Program IISMA, Rachmat Sriwijaya.
Kerja sama antara IISMA dan Leiden University telah berjalan lancar selama dua tahun terakhir, yang semakin diperkuat dengan kunjungan Leiden University ke program IISMA pada pertengahan Maret. Perwakilan dari Leiden University memberikan tanggapan positif terhadap awardee IISMA, mengakui bahwa mereka menunjukkan prestasi akademik dan non-akademik yang luar biasa.
Selain memperkuat kerja sama, rombongan Leiden University yang terdiri dari Head International Relations Office, Hung-Wah Lam, dan Director Expertise Centre Student and Educational Affairs, Jeroen t’ Hart, bersama dengan Director KITLV-Jakarta & Permanent Representative of Leiden University di Indonesia, Marrik Bellen, mengusulkan beberapa ide program yang dapat lebih mengakomodasi mahasiswa Indonesia. Salah satunya adalah menyelenggarakan program sekolah musim panas selama dua minggu.
“Kami sepenuhnya terbuka untuk program-program potensial lainnya di masa mendatang,” kata Mark.
Sebagai mitra IISMA, Leiden University terus berusaha memenuhi ketetapan yang disyaratkan, seperti menyediakan sesi pembekalan secara luring di Jakarta dan daring bagi awardee yang berada di luar Jakarta. Sesi pembekalan ini penting karena memberikan informasi praktis sebelum memulai studi di Leiden.
Penerimaan program IISMA akan dimulai pada bulan September mendatang. Kunjungan University of Leiden ke UGM Yogyakarta menunjukkan komitmen kedua universitas untuk memperkuat hubungan antarlembaga pendidikan dan memperluas peluang pendidikan bagi mahasiswa Indonesia.
