dikdasmen.web.id– Hallo sahabat pendidikan, jumpa lagi bersama saya di informasi pendidikan. Kali ini saya akan berbagi informasi mengenai mata kuliah Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi.
Seberapa seringkah anda mengunjungi Sebuah Rumah Sakit?, selain dokter dan perawat, apakah Anda memperhatikan tenaga medis lain di rumah sakit?
Ketika Anda memasuki ruang rontgen, Anda dapat menemukan orang yang mengoperasikan peralatan di ruang pemeriksaan. Nah, para tenaga medis yang bekerja di fasilitas radiologi ini adalah para alumnus yang pernah mempelajari radiodiagnosis dan radioterapi.
Teknik yang Bukan di Fakultas Teknik
Kalian pasti mengenal sebuah radio, tetapi departemen ini tidak ada hubungannya dengan itu! Jangan berasumsi bahwa Radiodiagnostik memiliki arti mendiagnosa sebuah radio. Terapi radiasi berarti melakukan radioterapi.
Padahal, radiologi diagnostik dan radioterapi biasa disebut radiologi, jurusan yang sangat berbeda dengan konsep jurusan dan jurusan setingkat universitas. Apa bedanya?
Radiologi adalah pendidikan setingkat D3 dan D4. Lulusan Diploma 3 adalah associate specialist di bidang radiologi diagnostik dan radioterapi, dan lulusan D4 bergelar S.ST (Sarjana Sains Terapan). Lulusan Diploma 4 Radiologi menerima gelar Sarjana, mungkin untuk studi non-profesional di mana praktis daripada teoritis ditekankan.
Jika mendaftar sebagai mahasiswa D3, nantinya dapat melanjutkan ke D4 dan memilih spesifikasi seperti CT Scan, MRI, USG, Kedokteran Nuklir dan Radioterapi. Namun, jika Anda tertarik pada program sarjana, Anda dapat melanjutkan ke Sekolah Kesehatan Masyarakat di Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kesehatan Masyarakat, atau Fisika Medis. Anda dapat mempelajari lebih banyak teori di jurusan ini.
Menjadi Seorang Radiografer
Setelah menyelesaikan pelatihan radiologi diagnostik dan radioterapi, Anda akan memiliki keterampilan dan keahlian untuk menjadi teknolog radiologi. Perlu Anda ketahui bahwa profesi ini banyak diminati dengan semakin banyaknya rumah sakit dan klinik. Jangan mengira hanya dokter dan perawat yang dibutuhkan di dunia medis.
Meskipun ahli radiologi banyak diminati, mereka masih enggan bekerja di bidang ini karena kekhawatiran akan risiko paparan radiasi. Risiko radiasi tidak dapat disangkal, tetapi mata kuliah K3 mengajarkan Anda cara bekerja dengan aman.
Dalam mata kuliah ini, Anda akan menemukan fisika radiasi, matematika, anatomi sinar-X, Fisika Imaging, patologi anatomi, dan sebagainya. Anda juga akan mempelajari buku teks bahasa Inggris dan Latin.
Untuk menjadi Radiografer, kamu memerlukan izin Radiografer dan izin kerja Radiografer dari Institut Profesi Radiologi Indonesia atau PARI (Persatuan Ahli Radiografi Indonesia). Tapi Anda tidak harus menjadi asisten Radiografer. Lulusan Radiological Diagnostic Engineering and Radiotherapy atau biasa disebut TRO (Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi) dapat menjadi radioterapis, teknolog kedokteran nuklir, dan masih banyak lagi.
Radiologi di Indonesia
Jika Anda ingin menjadi seorang mahasiswa radiologi di masa depan, maka perlu memutuskan tempat yang cocok untuk belajar. Misalnya, Politeknik Kesehatan Jakarta II, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Universitas Airlangga, dan masih banyak universitas lainnya di Indonesia. Perlu dicatat bahwa Radiologi ini berbeda dari strata S3 Radiologi yang terdapat pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (Sp. Rad.) di Fakultas Kedokteran
